8 Makanan Tradisional Asli Indonesia yang Sudah Jarang Ditemui

makanan tradisional yang sudah jarang ditemukan

Makanan Tradisional Indonesia yang Mulai Punah – Indonesia memiliki banyak makanan khas yang tersebar di seluruh daerah. Dari beberapa makanan khas tersebut ada yang sudah go Intertasional. Seperti sate, rendang, nasi goreng, bakso, dan lain lain. Walau banyak makanan khas Indonesia yang sudah Go Internasional, banyak juga makanan tradisional yang hampir punah atau susah untuk ditemukan lagi. Keberadaan makanan cepat saji dan kekinian membuat makanan tradisional semakin tersisih. Selain itu, banyak makanan dari luar negeri yang masuk Indonesia serta cara membuat yang sulit serta bahan untuk membuat makanann tradisional yang cukup susah ditemukan menambah alasan makanan tradisional semakin menghilang.

Daftar Makanan Tradisional yang Sudah Jarang Ditemui di Pasaran

Tahukah kalian, semakin lama makanan tradisional semakin dilupakan oleh masyarakat. Memang ada beberapa penjual yang masih memproduksi dan menjual makanan tradisional seperti getuk, cimol, cilor, dll. Namun, ada beberapa makanan tradisional sudah hampir atau bahkan tidak ada yang menjualnya. Apa saja makanan-makanan tradisional tersebut?

Berikut beberapa makanan tradisional Indonesia yang sekarang sudah jarang ditemui atau hampir punah.

1. Sate Blengong

Sate Blengong merupakan makanan khas dari Brebes yang terbuat dari daging entog, hewan sejenis bebek dengan bulu berwarna putih. Selain dibuat sate, blengong juga bisa dicampur dengan santan. Satu porsi sate blengong berisi ketupat, santan, sate blengong, kerupuk dan taburan bawang goreng.
Sate Blengong sudah jarang dijumpai karena cara pengolahan daging entog yang lumayan susah. Tidak semua orang bisa memasak daging entog dengan empuk.

2. Wedang Tahu

Tahu ternyata tidak hanya bisa dibuat makanan. Di Semarang tahu dibuat untuk minuman juga. Cara pembuatannya yaitu sari kedelai direbus hingga menjadi bubur kemudian dicampur dengan wedang jahe. Sehingga cocok dinikmati saat cuaca dingin.

3. Gulo Puan

Gulo Puan merupakan makanan khas tradisional dari Palembang. Sesuai namanya bahan dasar makanan ini adalah gula dan susu kerbau. Proses pembuatan Gulo Puan membutuhkan waktu yang lumayan lama yaitu tiga atau lima jam. Selama proses pembuatan, adonan harus terus diaduk karena makanan manis mudah sekali terbakar. Selain proses yang panjang, bahan baku membuat Gulo Puan yaitu susu kerbau juga cukup sulit ditemukan. Oleh karena itulah Gulo Puan jarang ditemukan sehari hari.

4. Grontol Jagung

Grontol Jagung merupakan makanan khas dari Jawa Tengah yang terbuat dari jagung manis. Proses pembuatannya cukup mudah yaitu jagung yang sudah dipisahkan dengan bonggolnya kemudian direbus hingga matang. Lalu ditambahkan dengan paritan kelapa dan gula atau garam.
Sekarang ini grontol jagung sudah jarang sekali ditemukan. Karena kurangnya penikmat menjadi salah satu faktornya.

5. Clorot

Clorot merupakan salah satu kue basah atau jajanan pasar asal Purworejo, Jawa Tengah. Bahan dasar membuat makanan ini adalah tepung beras dan gula merah yang dikukus dengan daun kelapa. Yang rumit dari membuat makanan ini adalah lilitan daun pisang haruslah kuat agar adonan tidak meluber saat dikukus. Selain itu ketika menuang adonan harus hati hati. Cara menikmati Clorot sangatlah mudah yaitu tinggal menekan bagian bawah Clorot dan kue ini akan keluar dari wadahnya. Atau dengan cara melepas lilitan daun kelapanya. Sekarang ini Clorot sangatlah susah ditemukan karena jarangnya orang yang membuatnya.

6. Kidu

Kidu merupakan makanan khas dari Suku Karo di Sumatra Utara yang biasanya dijadikan makanan utama saat upacara adat. Bahan dasar makanan ini adalah ulat pohon enau yang telah membususk. Ulat pohon enau bisa dimakan mentah atau dimasak dengan bumbu ersik.
Kidu tergolong makanan langka karena bahan utama dan bumbunya yang sulit dicari. Selain itu dibutuhkan ketrampilan khusus untuk memasak makanan ini. Jika salah mengolahnya maka dapat menyebabkan sakit perut.

7. Bassang

Bassang merupakan salah satu makanan khas dari Makassar. Bahan utama yang dipakai untuk membuat Bassang adalah jagung pulut atau jagung ketan. Kemudian ditambahkan dengan santan kelapa, gula, tepung terigu, garam dan daun pandan agar aromanya lebih harum.

Bassang merupakan salah satu ikon kota Makassar tetapi entah kenapa sudah sangat sulit menemukan penjual makanan ini. Sehingga masyarakat setempat harus membuat sendiri ketika ingin menikmatinya.

8. Jenang Krasikan

Ada banyak sekali jenis jenang. Salah satunya adalah Jenang Krasikan. Jenang ini menyajikan sensasi berpasir saat dikunyah. Makanan ini biasanya dijadikan oleh oleh ketika orang berkunjung di Jawa Tengah. Makanan ini sudah jarang ditemukan karena kurangnya peminat.

Itulah beberapa contoh makanan tradisional Indonesia yang hampir sudah jarang ditemui. Oleh karena itu diharapkan kita sebagai generasi muda harus menjaga makanan khas daerah jangan sampai punah. Sangat disayangkan sekali jikalau mekanan makanan tersebut sampai punah sehingga anak cucu kita tidak sempat mencicipinya.